Warga Keluhkan Proyek Galian Pipa Gas PGN Yang Tidak Segera Dirapikan

Warga Keluhkan Proyek Galian Pipa Gas PGN Yang Tidak Segera Dirapikan

Smallest Font
Largest Font

Bogor-JurnalCakrawala.com.

Pengerjaan Proyek pemasangan pipa gas yang berada di wilayah Sanja dan Leuwi Nutug kecamatan Citereup hingga wilayah kecamatan Babakan Madang yang dilaksanakan 
PT. SSA  main cont dari PT.PGN sebagai pelaksana ditengarai menjadi biang masalah yang berdampak meresahkan warga masyarakat disekitar lokasi yang dilewati proyek.

Warga mengeluhkan terkait bekas galian pemasangan pipa gas tersebut yang tidak langsung dibenahi lagi bahkan terkesan ditelantarkan begitu saja, hingga berdampak terhadap ketidak nyamanan lingkungan sekitar.

Kepala sekolah SDN 01 Sentul kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor, Masria Lubis yang mengeluhkan dan mengadukan kepada pihak Satpol PP kecamatan Babakan Madang perihal tentang pekerjaan galian di depan sekolah nya yang tidak memperhatikan kondisi dampak lingkungan akibat pekerjaan yang tidak profesional yang telah mengakibatkan terjadi genangan air ketika turun hujan dan banjir hingga masuk lingkungan sekolahan.

“Kami dari pihak sekolah sangat di rugikan karna proses belajar mengajar terganggu,” cetusnya.

“Gara-gara galian tersebut setiap habis hujan sekolah banjir hingga kita harus mengepel terus lantai ketika habis banjir”
Ini akibat pekerjaan bekas galian yang tidak langsung dirapikan, hingga saluran drainase depan sekolah kami macet ketutupan material batu, karung-karung yang berisi tanah dan sampah.

“Saya berharap pihak perusahaan bertanggung jawab untuk memperbaiki dan mengembalikan fungsi dari saluran air tersebut”, pungkas salah satu guru sambil menggerutu.

Saat Jurnal cakrawala meliput ke lokasi Pihak Satpol PP kecamatan dan Suratman dari Pol PP kabupaten bagian deteksi dini  juga hadir melihat langsung ke TKP (tempat kejadian perkara ) dan ketika dikonfirmasi, membenarkan bahwa telah menerima laporan secara lisan dari pihak guru dan warga masyarakat yang sampai ke kecamatan Babakan Madang, “dan hari ini kami turun langsung ke lokasi untuk mengecek, dan ternyata laporan tersebut benar, maka saya langsung mencari pihak dari pekerja pelaksana lapangan untuk segera memperbaiki”, pungkas Hendra (Pol PP Kecamatan Babakan Madang).

H.Sarpan pemilik bangunan yang juga terdampak dan merasa dirugikan dengan pengerjaan proyek galian tersebut, menyampaikan kepada awak media, “dengan adanya bekas galian yang dibiarkan tidak tertutup sudah banyak memakan korban anak yang jatuh atau terperosok, beruntung hanya luka ringan saja. Dan ada juga warga desa sanja yang sudah menjadi korban, ketika turun dari  angkutan umum di malam hari jatuh ke lubang galian sedalam 2 meter untung masih selamat”, jelas H.Sarpan.

“Yang mengherankan bagi saya kenapa bekas galian tersebut berbulan-bulan dibiarkan begitu saja dalam keadaan kondisi berlubang, terlihat sekali pekerjaaan ini tidak profesional banget Bahkan ada galian yang salah titik yang seharusnya tidak di gali tapi tetap dibuat lubang akhir nya tidak dipake dan ditinggalkan begitu saja”, ungkap H. Sarpan dengan nada kesal.

Pihak pelaksana proyek PT SSA Ketika hendak dikonfirmasi oleh Jurnal Cakrawala terkait hal tersebut, Rabu (16/01/2018) sangat sulit ditemuinya. Melalui penanggung jawab kegiatannya yaitu “Sandaria” Membenarkan juga akan kondisi seperti  itu dilapangan, namun anehnya statemen mereka yang menyatakan atau menyalahkan tuhan, karna tanah tersebut tanah buatan tuhan ya mau gimana lagi kita sudah upayakan namun longsor juga berdalih dengan santainya .

Sementara itu pihak penangung jawab atau Humas PT.SSA ketika dimintakan konfirmasi tidak bersedia dan sangat terkesan melempar tanggung jawab kepada PGN Pusat.(santo)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
adminjc Author