Video Viral Puskesmas di Bogor Tutup Didalam Asyik Karaoke, Ini Faktanya!
Cibungbulang, Jurnalcakrawala.com – Ada ada saja kelakuan petugas Puskesmas di Bogor ini. Video hari ini. Jumat 9 Juli 2021, kira-kira Pukul 10.00 wib, yang berlokasi Puskesmas Situ Udik kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saat divideokan sekitar jam 10 pagi 9 Juli 2021, dalam situasi PPKM Darurat Jawa dan Bali. Video yang beredar, seorang pasien Positif Covid-19 yang hendak melaporkan terkait dirinya yang terkonfirmasi, dan seorang ibu hamil yang akan berobat ke Puskesmas tersebut, didapati puskesmas tutup.
Pasalnya, wanita Pasien positif covid-19 ini ingin laporan kepada pihak Puskesmas sebagai pasien positif terpapar. Suara keras musik karaoke didalam Puskesmas tersebut, tampak suara seorang wanita sedang karaoke, lalu sang petugas lelaki datang dan menanyakan keperluan warga nitizen.
Namun, dalam video yang viral itu terdengar suara yang sedang asyik karaokean di dalam Puskemas. Video yang viral beredar di grup sosial media itu menunjukan saat pasien hendak berobat didapati seorang lelaki Petugas Puskemas yang keluar tidak memakai masker.
Diketahui, Puskesmas Situ Udik itu setiap Senin -Kamis buka pelayanan dari pukul 7.30- 15.00 Wib Jumat Sabtu pukul 7.30 -sampai 12.00 Wib.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Situ Udik drg. Lenny Asyita Cahyani, M.K.M. mengungkapkan saat kejadian datangnya warga atau pasien tersebut, dirinya sedang berada di kantor Kecamatan Cibungbulang untuk urusan dinas dan sudah menanyakan perihal itu ke stafnya, tentang karaoke dalam ruangan kerja, menampik bahwa stafnya berkaraoke di ruang kerja.
“Saya sudah tanya ke staf, sebenarnya bukan Karaoke namun mendengarkan lagu sambil menunggu waktu dan mengerjakan tugas, mereka hanya menyetel youtube”, ujar Lenny saat dihubungi awak media, pada Jumat sore 9 Juli 2021.
Ia mengatakan bahwa hari ini, Jumat 9 Juli 2021, Puskesmas Situ Udik tetap buka, dan ada 10 hingga 15 orang stafnya.
Ketika ditanya kenapa pintunya ditutup, ia menjelaskan kemungkinan panas atau gimana sehingga mereka menutup pintu ruangan pelayanan Puskesmas.
“Tadi juga langsung disambangi petugas kita, jadi pasien langsung ditemui diluar karena kan pasien sudah bilang positif Covid-19 usai antigen, ada dua orang dicatat tinggal dimana dan sebagainya, sekalian kita traking ke rumahnya”, lanjut Lenny.
Ditambahkan, disarankan pasien tersebut isolasi di rumah, tidak ada kondisi yang gawat, tapi dipantau oleh tracer di masing-masing desa.
Ia menyebut, di wilayah kerjanya lebih dari 100 pasien terpapar positif aktif Covid-19.