Sosialisasikan Bahaya Miras Oplosan, Dokter Lintas Batas (MSF) Ingatkan Zat Methanol dalam Miras
JAKARTA-JurnalCakrawala.com.
Dokter lintas batas (MSF) adalah organisasi kemanusiaan medis independen internasional yang memberikan bantuan darurat dan perawatan medis kepada orang orang terdampak konflik bersenjata, epidemi, pengucilan dari layanan kesehatan, bencana alam tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, maupun afiliasi politik, serta telah berkiprah di banyak negara yang mengalami kebencanaan, tanpa terpengaruh tekanan politik negara manapun yang telah membantu banyak proses penanganan kegiatan kebencanaan di bidang kesehatan di banyak negara kawasan Asia maupun Eropa.
Kali ini Dokter lintas batas ( MSF ) melakukan penyuluhan mengenai bahaya minuman oplosan yang mengandung methanol di kampung beting remaja, Koja, Jakarta Utara diikuti oleh belasan remaja, ibu-ibu kader PKK, serta guru-guru PAUD dan dihadiri oleh perwakilan pihak puskesmas Koja juga Dinas Kesehatan DKI Jakarta, (4/07/2019).
Salah satu akibat dari MIRAS oplosan yang mengandung methanol adalah sesak nafas bahkan sampai berakibat harus mengalami cuci darah sampai 2x untuk membuang racun yang ada dalam tubuh, ungkap keluarga almarhum Budi. Selain kehilangan anak, keluarga almarhum pun harus menanggung biaya perawatan rumah sakit sebesar 11 juta rupiah, karna kejadian ini tidak ditanggung oleh BPJS karna termasuk dalam kategori menyakiti diri sendiri seperti ketergantungan obat obatan dan alkhohol, ungkap keluarga almarhum Budi saat acara sosialisasi di dampingi pihak Dokter Lintas Batas (MSF).
Dokter Lintas Batas (MSF) berinisiatif melakukan sosialisasi ini mengingat banyaknya kejadian yang diakibatkan oleh MIRAS oplosan ini, untuk wilayah Koja, Jakarta Utara saja sudah menelan 3 orang, tahun lalu saja sudah menelan 60 korban jiwa di wilayah Cicalengka, Jawa Barat.
Gejala keracunan MIRAS oplosan ini bisa terdeteksi seperti menyebabkan mata buram/buta, nafas cepat lebih dari 25 kali permenit, gejalanya biasanya dapat terlihat 12-24 jam setelah meminumnya seperti : sakit kepala, nyeri dada, gangguan pencernaan atau sakit perut, muntah muntah bahkan diare. Tujuan dari sosialisasi ini juga, ” agar warga mengetahui apa itu keracunan methanol serta mengetahui gejala dan ciri khusus dari keracunan methanol”, ungkap Lintang Sibarani staff MSF.
Methanol sendiri adalah salah satu jenis alkhohol yang banyak digunakan pada industri produk cairan pembersih, cat, thinner, pestisida dan bahan bakar kendaraan, ia akan sangat berbahaya ketika masuk kedalam tubuh karena akan menjadi asam format yang sangat berbahaya bagi tubuh, dengan hanya dua sendok makan sudah dapat membunuh, pencampuran ini biasanya dilakukan oleh para penjual miras oplosan untuk meningkatkan penjualan mereka, ungkapnya.
“Kami sudah cukup lama berkomunikasi dengan MSF dan kami sampaikan bahwa anak anak ini punya hak yang sama, tapi kondisinya sebagian mereka berada diluar sekolah, jadi kami berterima kasih karna MSF mau terlibat dalam kegiatan ini,” ungkap Desy Priyanthy Kasie, Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ia berharap kegiatan ini dapat masuk kedalam kegiatan kegiatan yang sudah ada di masyarakat sehingga anak-anak yang termarjinalkan mendapatkan informasi yang baik dan benar dan dapat menjauhkan mereka dari dampak negatif akibat mengambil keputusan yang buruk karna ketidaktahuannya.
Untuk mengetahui program dan bentuk kegiatan dari Dokter Lintas Batas (MSF) kita dapat menghubungi Cici Riesmasari di no telp. 0812 105 2202. ( Nuriman )