Solihin Pria Asal Garut Idap Penyakit Langka, Butuh Uluran Tangan Pemerintah 

Solihin Pria Asal Garut Idap Penyakit Langka, Butuh Uluran Tangan Pemerintah 

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - Kenikmatan tidur lelap semalaman bahkan sekejap pun tak pernah dirasakan oleh pria asal Garut ini. Ialah Solihin (51) warga Kampung Cijeler Kidul Rt 01/08, Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Dimana, pria yang sebelumnya berprofesi sebagai buruh harian lepas tersebut diduga mengidap penyakit langka di dunia. Diketahui, dirinya selama empat tahun berturut - turut hingga sekarang tak pernah merasakan tidur, meski hanya satu menit pun. 

"Iya betul, saya tidak bisa tertidur baik siang maupun malam sejak 2020 lalu. Bahkan, untuk dipaksakan tidur sekejap pun tak kuasa," ungkap Solihin, Sabtu sore (25/5). 

Pemaparan Solihin, gejala penyakit ini berawal ia rasakan ketika bagian telinga kanannya merasakan sakit seperti mampet pendengaran (budeg). Bahkan, Solihin mengutarakan, dirinya sudah berupaya berobat kesana kemari di beberapa tempat juga tak kunjung mendapatkan solusi dari penyakitnya tersebut. 

Ia juga menyampaikan, berbagai cara dan konsumsi berbagai obat pun tidak mempan. Sampai - sampai, ia menuturkan beberapa aset miliknya pun sudah habis dijual demi perobatan, hingga kini belum juga mendapatkan hasil kesembuhan. 

"Saya sudah berobat mulai puskesmas, rumah sakit umum di Garut hingga ke beberapa rumah sakit di Bandung namun sampai sekarang belum juga tidur. Obat tidur juga, sudah beberapa kali dicoba gak mempan," tutur Solihin. 

Kondisi tersebut dibenarkan oleh sang anak yakni Nuri Sriwati (19) bahwa ayahnya tersebut memang tidak bisa tertidur sejak empat tahun lamanya. Selama itu, kata Nuri, aktifitas ayahnya tersebut hanya sekedar menonton TV dan mengobrol dengan warga maupun keluarga yang lain. 

Kata Nuri, kondisi fisik ayahnya tidak menampakkan yang terlalu ngedrop. Namun, ia mengungkapkan bahwa ayahnya itu hanya sekedar mengalami lemas saja dan sudah tidak bisa beraktifitas yang berat. 

"Saya juga tidak sangka, memang siang dan malam bapak tidak pernah terlihat tidur selama itu. Dari pertama ia rasakan sakit hingga sekarang sudah tidak bisa bekerja apapun untuk mencari nafkah," ujar Nuri. 

Atas kondisi tersebut, pihak keluarga berharap adanya upaya bantuan dari pemerintah maupun uluran tangan dermawan demi kesembuhan Solihin. Pasalnya, selain tidak memiliki jaminan kesehatan apapun, kondisi perekonomian keluarga sudah tidak berdaya untuk berobat kemana pun. (Atu RF) 

Editors Team
Daisy Floren