Simulasi Bencana Gempa Bumi dan Kebakaran di Makoopsau III
Biak, Koopsau III menyelenggarakan kegiatan simulasi bencana gempa bumi dan kebakaran yang dilaksanakan secara mendadak di saat para personel sedang sibuk bekerja di kantor masing-masing dibawah komando dan kendali Kepala Keselamatan Terbang dan Kerja (Kalambangja) Koopsau III Kolonel Pnb Muhram Jayahadi Kusuma, yang berlangsung di Markas Koopsau III Jalan Condronegoro Samofa Kabupaten Biak Numfor. (Jumat, 27/8).
Latihan dilaksanakan guna mengantisipasi terjadinya bencana gempa bumi, tsunami dan kebakaran serta melatih kesiapsiagaan personel dalam menghadapi bencana yang mungkin sewaktu-waktu dapat terjadi di wilayah Biak. Turut menyaksikan simulasi ini Kas Koopsau III Marsma TNI Ronald L. Siregar, S.T., M.M., M. Tr (Han), Para pejabat Koopsau III serta diikuti oleh seluruh personel Makoopsau III.
Menurut Kalambangja Koopsau III Kolonel Pnb Muhram Jayahadi Kusuma, tujuan latihan kesiapsiagaan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dslam melaksakan Standart Operational Procedure (SOP) yang telah dibuat, mengkaji kemampuan peralatan penunjang komunikasi system peringatan dini, penunjang evakuasi, serta penunjang tanggap darurat dan mengakaji kerjasama antar satuan.
“Iya, betul sekali, kami melaksanakan kegiatan ini untuk melatih kesiapsiagaan personel, khususnya Makoopsau III jika sewaktu-waktu terjadi bencana gempa yang menimpa wilayah Biak”, tegas Kolonel Pnb Muhram Jayahadi Kusuma.
“Dalam latihan yang kita laksanakan secara mendadak tadi, ketika sirene dan alat komunikasi dinyalakan, semua personel harus peka dan waspada apa yang terjadi, lalu harus bisa mengambil tindakan atau langkah-langkah penyelamatan diri keluar ruangan melalui petunjuk/rambu-rambu jalur-jalur evakuasi menuju assembling area yang sudah ada”, tuturnya.
Ditambakan oleh Kolonel Pnb Muhram Jayahadi Kusuma, para prajurit harus tahu bagaimana bertindak jika terjadi bahaya kebakaran dan bagaimana cara memadamkan api dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran dan dengan alpeka yang tersedia di sekitar area perkantoran.
“semua itu kita latihkan dan praktekkan, agar setiap prajurit mengerti dan dapat mengaplikasikannya jika suatu-waktu berhadapan dengan bencana gempa dan kebakaran, dan latihan dibuat sangat rapi, terjaga kerahasiaannya sehingga anggota yang berdinas saat itu tidak ada yang mengetahui akan adanya latihan ini”, tegasnya.
Skenario latihan diawali dengan adanya informasi secara mendadak oleh Pos Jaga Rangkong bahwa telah terjadinya gempa bumi ditandai bunyi sirine/alarm/announce melalui Public Address. Selanjutnya oleh Perwira Safety di broadcast melalu HT dan memerintahkan Pos Jaga Rangkong untuk announce agar seluruh anggota Makoopsau III segera mengamankan diri dengan berlindung di bawah meja atau mencari perlindungan yang aman untuk menghindari reruntuhan dinding atau bangunan sampai gempa bumi berhenti dan dinyatakan aman.
Setelah dinyatakan aman dari gempa bumi, mengakibatkan terjadi kebakaran di Gedung Makoopsau III dengan titik api berada di ruangan Puskodal karena adanya korsleting listrik, sehingga perlu diadakan evakuasi seluruh personel menuju titik kumpul yang telah ditentukan. Pos Jaga Rangkong announce melalui Public Address dan Perwira Safety melalui HT untuk melaksanakan evakuasi ke tempat tersebut dengan mengikuti petunjuk jalur evakuasi yang telah tersedia di Gedung Makoopsau III atau menggunakan jalur terdekat dari ruangan/tempat personel tersebut berada (di Lapangan Upacara maupun Lapangan Apel. Tim Kesehatan segera menyiapkan ambulans dan membantu pelaksanaan evakuasi serta memberikan CPR, bantuan P3K terhadap personel yang mengalami shock/pingsan/cidera. Apabila didapati personel yang mengalami luka berat maka harus dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.
Selain itu, disimulasikan akibat dari gempa bumi tersebut terjadinya kebakaran di Makoopsau III, untuk itu telah disiapkan I unit mobil pemadam kebakaran, ambulance dan alat peraga lainnya, yang dilanjutkan dengan praktek lapangan cara memadamkan api.