Ragam Wisata Religi di Indonesia, Rekreasi Sekaligus Pemberi Ketenangan Hati
Jurnalcakrawala.com – Sebagai salah satu negara yang kaya akan destinasi wisata, Indonesia tak hanya punya wisata alam, wisata edukasi, wisata sejarah, dan wisata budaya, tapi juga punya wisata religi yang tak kalah beragam. Ragam wisata religi ini menunjukan keragaman dan persatuan Indonesia.
Wisata religi dikaitkan sebagai kunjungan seseorang maupun kelompok ke situs yang dianggap penting terkait dengan penyebaran suatu agama untuk mendapatkan kebahagiaan, ketenangan, sekaligus ilmu keagamaan.
Menurut penelitian yang dilakukan di tahun 2015, perjalanan wisata religi mengalami kenaikan hingga 165 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Bahkan saat kondisi ekonomi kurang baik, destinasi wisata religi ke makam Wali Songo dinilai paling stabil dengan jumlah pergerakan wisatawan yang meningkat rata-rata 5-10 persen per tahun.
Inilah objek wisata religi yang menarik dikunjungi, diantaranya ialah.
‘Masjid Raya Baiturrahman’
Masjid yang dibangun di era Kesultanan Aceh ini sempat terbakar habis akibat serangan Belanda, sebelum dibangun kembali di tahun 1879. Kekokohanya meski telah diterjang bencana tsunami Aceh 2004 lalu membuat masjid ini melegenda di Indonesia.
‘Gereja Blenduk’
Landmark Kota Semarang ini dibangun pada masa kolonial Belanda di tahun 1753. Salah satu daya tariknya adalah terdapat koleksi alkitab berbahasa Belanda yang pernah diterbitkan pada tahun 1784.
‘Gua Maria Pohsarang’
Goa yang berada di Kediri ini memiliki 12 pancuran yang menjadi simbol dari 12 Rasul. Lokasi wisata ini juga kerap menjadi tujuan dijalankanya Misa Novena. Ps. Air yang memancar dipercaya bermanfaat bagi kesehatan.
‘Kelenteng Kwan Sing Bio, Tuban’
Kelenteng ini adalah yang terbesar ketiga di Asia Tenggara dan menjadi rumah ibadah bagi tiga agama, yaitu Konghucu, Buddha, dan Aliran Tao. Satu-satunya di Indonesia yang menghadap ke laut bebas dan dianggap sebagai salah satu kelenteng terkuat yang diharapkan bisa mengabulkan doa lebih cepat.
‘Pura Tanah Lot, Bali’
Pura ini diyakini dibangun oleh Dang Hyang Nirartha, seorang tokoh agama yang dihormati pada abad ke-16. Dang Hyang Nirartha dikatakan sebagai orang yang menciptakan sistem tiga candi di desa-desa Bali, wilayah utara desa untuk Brahma, tengah untuk Wisnu, dan selatan untuk Siwa.
‘Maha Vihara Mojopahit, Mojokerto’
Vihara yang dibangun di tanah seluas kurang lebih 20.000 meter persegi ini tampak unik karena kental dengan arsitektur bergaya jawa. Keberadaan Patung Buddha Tidur yang terbesar ketiga di Asia Tenggara ini menjadi daya tarik para wisatawan.
Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) menyebutkan bahwa wisata religi dapat menjadi salah satu alat paling efektif untuk mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Wisata religi juga meningkatkan kesadaran untuk melestarikan peninggalan sejarah, membantu kontribusi pada pembangunan lokal, dan membangun pemahaman budaya wisatawan.
Bila memiliki rencana untuk melakukan wisata religi di daerah sekitar tempat tinggal pada liburan ini, tetap patuhi protokol kesehatan selama berwisata agar keamanan terjaga, jaga diri, jaga sesama.
Sumber dilansir dari akun instagram@kemenparekraf.ri yang merupakan akun resmi kemenparekraf