Polsek Citeureup Lakukan Investigasi dan Cek TKP Terkait Peristiwa Adanya Balita Meninggal Dunia Akibat Terperosok ke Got Saat Hujan

Polsek Citeureup Lakukan Investigasi dan Cek TKP Terkait Peristiwa Adanya Balita Meninggal Dunia Akibat Terperosok ke Got Saat Hujan

Smallest Font
Largest Font

JABARONLINE.COM - Sebuah tragedi Terjadi di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, saat seorang balita berusia 4 tahun, Muhamad Rafika, ditemukan meninggal dunia setelah terperosok ke dalam got saluran air saat hujan turun pada hari Minggu, tanggal 19 Mei 2024.

Kapolsek Citeureup Kompol Victor G Hamonangan, S, SH, MH, menjelaskan, bahwa Kronologi kejadian ini bermula ketika Muhamad Rafika sedang bermain bersama seorang saksi, Rafi (4 ), di selokan yang posisinya miring di wilayah tempat tinggalnya di Kp. Lio Baru RT 2/6 Ds. Sanja.

"Ketika hujan mulai turun, anak-anak sering kali memanfaatkan selokan tersebut sebagai tempat bermain. Sekitar pukul 15.00 WIB, orangtua Rafika bersama warga sekitar mulai mencari keberadaan anak tersebut setelah menyadari ketidakhadirannya. Pada saat yang sama, seorang warga bernama Rizki (28) melihat tangan Rafika yang terjulur di sela-sela got. Setelah diperiksa, ditemukanlah Rafika telah terperosok ke dalam got dan dalam keadaan tidak bernyawa," terangnya.

Warga segera berusaha melakukan pertolongan pertama dan mengeluarkan Rafika dari dalam got dengan cara membongkar tembok sekitarnya. Meskipun upaya penyelamatan dilakukan dengan cepat, namun Rafika telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

Keluarga korban, dalam kondisi berduka yang mendalam, menyatakan tidak memiliki tuntutan terhadap pihak manapun dan menganggap peristiwa ini sebagai musibah yang tak terhindarkan. Rafika telah dimakamkan dengan penghormatan terakhir oleh keluarga dan warga setempat.

Pihak kepolisian setempat, di bawah kepemimpinan Kapolsek Citeureup Kompol Viktor G Hamonangan , telah turut serta dalam penanganan kasus ini. Tindakan awal yang diambil adalah melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP) dan berkoordinasi dengan aparat desa setempat untuk memastikan proses lebih lanjut. Keluarga korban juga telah membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jenazah Rafika dan menerima peristiwa ini sebagai musibah dan takdir. 

Tragedi ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga Rafika dan warga Desa Sanja.   Sementara upaya-upaya pencegahan lebih lanjut terhadap kejadian serupa diharapkan dilakukan untuk mencegah terulangnya tragedi yang sama di masa depan. Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.***

Editors Team
Daisy Floren