Pimpinan Korut Kim Jong UN Tekankan Korsel Sebagai Musuh Utama

Pimpinan Korut Kim Jong UN Tekankan Korsel Sebagai Musuh Utama

Smallest Font
Largest Font

PYONGYANG - Pimpinan Korea Utara atau Korut Kim Jong Un menekankan bahwa rakyat dan pemerintah Korut harus melihat negara tetangganya Korea Selatan atau Korsel sebagai musuh utama dan minta agar hal diajarkan kepada seluruh rakyat agar memiliki pemahaman yang sama.

Hal ini disampaikan dalam pidatonya dalam sidang paripurna Parlemen Korut pada Selasa, 16 Januari, 2024.

Awalnya ia memberikan gambaran pertahanan negara sepanjang 2023 lalu yang selalu diprovokasi ke arah perang oleh Amerika Serikat dan didukung oleh sekutunya di kawan Semenanjung Korea yaitu Korsel dan Jepang.

"Amerika Serikat dan antek-anteknya sekarang dilanda demam perang," ujar Kim Jong UN sebagaimana transkrip pernyataannya yang dirilis oleh kantor berita Korut KCNA.

Oleh karena itu maka menurut Kim Jong UN, kapabilitas militer dan pertahanan negara itu harus ditingkatkan.

Apa yang dilakukan Korsel dan negara sekutunya telah memperkeruh situasi menurutnya.

Selain itu, di dalam Konstitusi Korsel ditetapkan bahwa wilayah teritori negara tersebut adalah Semenanjung Korea dan seluruh pulau-pulau di dalamnya, sementara menurut Kim di Konstitusi Korut melihat Korsel sebagai negara lain.

Karena hal tersebut, Kim merasa perlu dilakukan revisi dalam Konstitusi Korut yang secara spesifik mengenai pengambilalihan kembali wilayah yang telah Korsel bila perang terjadi di Semenanjung Korea.

Kim juga merasa bahwa paragraf dalam Konstitusi yang disalahinterpretasikan bahwa Korut dan Korsel adalah rekan senegara agar tidak digunakan lagi dalam politik, ideologi, mental dan budaya kehidupan masyarakat Korut.

"...dan edukasi tentang itu harus diintensifkan untuk ditanamkan kepada mereka (rakyat Korut) bahwa Korsel adalah musuh utama mereka dan tidak pernah berubah sebagai musuh utama," tegas Kim Jong Un.

Selain itu Kim juga merasa perlu untuk menghapus ekspresi-ekspresi dalam konstitusi seperti reunifikasi damai dan penyatuan nasional.

Dan sebagai upaya menghapus konsep reunifikasi, rekonsiliasi dan rekan senegara dari sejarah nasional Korut dalam hubunganbya dengan Korsel, Kim juga meminta agar monumen reunifikasi yang terdapat di pintu Selatan Pyongyang agar disingkirkan. (***)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Admin Jc Author
Daisy Floren
Daisy Floren
Admin Administrator