Perkuat soliditas, Panglima TNI Bersama Kapolri dan Para Kepala Staf TNI Gelar Pertunjukan Wayang Orang "Pandawa boyong"
Jakarta, Jurnalcakrawala – Perkuat soliditas, Panglima TNI Laksamana TNI H.yudo Margono,S.E.,m.m.,C.S.F.A., bersama dengan Kapolri jenderal polisi drs.listyo Sigit Prabowo M.Si., beserta para kepala staf TNI menggelar pertunjukan wayang orang dengan tema Pandawa boyong. Pagelaran tersebut di tampilkan di taman Ismail Marzuki, Minggu (15/1/2020).
Selain memperkuat sinergitas dan soliditas antara TNI dengan polri dalam menjaga negara kesatuan republik Indonesia, Pagelaran wayang ini digelar dalam rangka melestarikan warisan budaya bangsa, di mana di tengah perubahan zaman banyak sekali generasi penerus bangsa yang mulai melupakan budaya bangsa bahkan banyak generasi muda pun yang tidak mengetahui budaya leluhur bangsa.
Kisah Pandawa boyong ini menceritakan tentang lima kesatria “Pandawa lima” bersaudara yang boyongan atau pindah dari kerajaan Alengka yang dikuasai oleh Kurawa ke astinapura. Di mana kepindahannya tersebut yaitu untuk memerdekakan diri dari kekuasaan para Kurawa. Selama proses pindahannya para Pandawa Lima, ternyata tidak semulus dan semudah yang dibayangkan, banyak rintangan berat yang harus mereka hadapi termasuk harus berperang melawan bala tentara dari Kurawa. Kurawa sendiri sebenarnya masih ada ikatan saudara dengan Pandawa Lima.
Bersama lintas generasi dari berbagai elemen, Pagelaran wayang orang yang diinisiasi oleh panglima TNI Laksamana Yudho Margono berhasil menghibur jutaan penonton tanah air melalui channel YouTube milik TNI AL. Cerita yang dibuat sedemikian rupa mampu menghipnotis para pecinta kesenian tanah air. Meskipun alur cerita ini menunjukkan tentang kesatriaan Pandawa Lima, namun di gelaran wayang orang yang mengkolaborasi antara lintas generasi, para tokoh dan berbagai unsur seperti laskar Indonesia pusaka paguyuban wayang orang Barata dan sebagainya juga disisipi momen-momen yang membuat para penonton, momen seperti itu juga menjadi salah satu yang ditunggu oleh para penonton.
Di kalangan seniman sendiri panglima TNI memang dikenal sebagai sosok laksamana budayawan. Selama ini la sangat konsen dalam melestarikan seni budaya warisan leluhur nenek moyang.
Mengutip pernyataannya yang disampaikan kepada awak media, bahwa Ia selalu berusaha menjaga kelestarian budaya termasuk wayang orang. Sehingga seni budaya wayang orang menjadi semakin penting untuk dilaksanakan di tengah serbuan pengaruh budaya asing sebagai dampak dari globalisasi hasil kemajuan teknologi informasi dan digital.
Bahkan ia pun bertekad untuk ambil bagian dalam usaha melestarikan berbagai kekayaan budaya bangsa melalui tindakan nyata.
Ia berharap agar kedepannya Bangsa Indonesia lebih memilih seni budaya tanah air salah satunya wayang sebagai tontonan sekaligus tuntunan dalam kehidupan. Dan tidak selalu lebih mengidolakan tokoh-tokoh superhero produk negara lain dibandingkan tokoh-tokoh pewayangan, khususnya generasi muda. Ini menjadi tantangan dan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia untuk mengembalikan kecintaan masyarakat terhadap budaya sendiri.
Dengan digelarnya kisah boyongnya para Pandawa ksatria, Panglima TNI Laksamana Yudho Margono berharap kisah ini bisa menjadi pesan moral kepada masyarakat agar lebih memahami menghayati dan mengamalkan Pancasila.(Hera)