Perbedaan Peran Pelatih dan Manajer di Sepak Bola

Perbedaan Peran Pelatih dan Manajer di Sepak Bola

Smallest Font
Largest Font

Ketika Unai Emery bergabung ke Arsenal pada Mei 2018, ia ditunjuk sebagai pelatih kepala, bukan manajer.

Ini sama seperti Maurizio Sarri di Chelsea. Pria asal Italia itu menjabat sebagai pelatih kepala.

Peran pelatih kepala dan manajer berbeda. Tidak hanya di sepak bola Inggris, tetapi juga di belahan dunia mana pun, termasuk Indonesia.

Mauricio Pochettino pernah merasakan menjabat sebagai pelatih maupun manajer di Tottenham Hotspur.

Awalnya, Pochettino ditunjuk sebagai pelatih kepala Spurs pada 2014 sebelum jabatan itu berganti menjadi manajer tim dua tahun kemudian, setelah ia memperpanjang kontrak bersama klub London Utara.

“Ini benar bahwa manajer memiliki arti yang beda dibanding pelatih kepala,” ujar Pochettino kala itu, dilansir dari BBC.

Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, memberi instruksi pada pertandingan final Liga Champions antara Liverpool vs Tottenham Hotspur di Stadion Metropolitano di Madrid pada 1 Juni 2019. © Disediakan oleh Kompas.com Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, memberi instruksi pada pertandingan final Liga Champions antara Liverpool vs Tottenham Hotspur di Stadion Metropolitano di Madrid pada 1 Juni 2019.
Terbaru, Mikel Arteta juga merasakan pergantian jabatan di Arsenal menjelang bergulirnya Liga Inggris musim 2020-2021.

Arteta naik jabatan, dari semula menjadi pelatih kepala menjadi manajer tim.

“Arteta telah mendorong klub ini maju. Dia telah mengangkat semangat dan energi tim, serta penggemar Arsenal di seluruh dunia. Dia melakukan pekerjaan yang benar-benar fenomenal,” ucap Kepala Eksekutif Sepak Bola Arsenal, Vinai Venkatesham.

“Jadi, kami mengubah jabatannya ke depan. Dia akan manajer tim,” ucap Vinai melanjutkan.

Lalu, apa perbedaan peran pelatih kepala dan manajer tim di sepak bola?

Mengutip dari BBC, seorang pelatih kepala tidak andil atau memiliki peran sedikit dalam proses perekrutan dan transfer pemain.

Itulah yang dirasakan Antonio Conte kala melatih di Chelsea. Conte yang hanya didapuk sebagai pelatih kepala di Chelsea, memandang perannya dibatasi dalam urusan transfer pemain.

Singkatnya, pelatih kepala hanya melatih dan merancang tim dengan skuad yang tersedia.

Arsene Wenger tampak semringah seusai Arsenal menang atas AC Milan pada babak 16 besar Liga Europa di San Siro, Kamis (8/3/2018).© Disediakan oleh Kompas.com Arsene Wenger tampak semringah seusai Arsenal menang atas AC Milan pada babak 16 besar Liga Europa di San Siro, Kamis (8/3/2018).
Sementara seorang manajer tim andil dalam proses transfer pemain, selain juga untuk urusan taktik klub.

Manajer tim juga bertanggung jawab soal durasi kontrak pemain.

Sir Alex Ferguson menjabat sebagai manajer kala menangani Manchester United, juga Arsene Wenger saat masih di Arsenal.

Saat ini, jabatan manajer tim, contohnya, diemban oleh Pep Guardiola di Manchester City, Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United, Jose Mourinho di Tottenham, hingga Frank Lampard di Chelsea.

sumbar:kompas

Editors Team
Daisy Floren

Rekomendasi

Postingan dibawah ini milik Platform Advertnative, jurnalcakrawala.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini.