Panen Raya Padi Kedua Dorong Pertumbuhan Sektor Pertanian di Kuartal III

Panen Raya Padi Kedua Dorong Pertumbuhan Sektor Pertanian di Kuartal III

Smallest Font
Largest Font

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri menyampaikan, kegiatan panen raya padi kedua yang masih berlangsung di sejumlah daerah ikut mendorong tumbuhnya sektor pertanian pada kuartal III.

“Selain itu, ada juga pertumbuhan pada sub sektor hortikultura yang dibarengi dengan peningkatan permintaan buah dan sayur,” ujar Kuntoro.

Tak hanya itu, lanjut dia, dari perkebunan ada komoditas kakao, karet, cengkeh, tembakau yang berkontribusi.

“Pertumbuhan ini, dipicu pula oleh serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian yang terus berjalan dengan baik,” kata Kuntoro, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (9/11/2020).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan nilai ekspor pertanian pada periode Januari – September 2020 mencapai 2,82 miliar dollar AS.

“Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 9,7 persen jika dibanding periode Januari – September 2019 yang hanya 2,57 miliar Dollar AS,” jelas Kuntoro.

Sementara itu, untuk nilai ekspor olahan pertanian pada periode Januari – September 2020 juga meningkat sebesar 18,47 miliar Dollar AS.

“Artinya mengalami 5,97 persen jika dibanding tahun 2019 yang hanya 17,43 miliar Dollar AS,” imbuhnya.

Kuntoro mengatakan, peningkatan nilai ekspor pertanian berdampak besar pada naiknya Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) dari Juni hingga September 2020.

“NTP tumbuh sebesar 101,66, sedangkan NTUP meningkat ke angka 101,74. Ini menunjukkan nilai angka keduanya lebih besar dari 100,” ujar Kuntoro.

Dengan angka tersebut, Kuntoro memastikan, Kementan mampu memenuhi kebutuhan beras hingga akhir tahun mendatang.

Pasalnya, jumlah produksi beras Januari hingga September 2020 telah mencapai 26,06 juta ton.

“Bahkan menurut rilis BPS, diperkirakan sampai akhir Desember 2020 produksi beras akan mencapai 31,63 juta ton. Ini berarti meningkat lebih dari 1 persen dibanding tahun 2019,” tutur Kuntoro.

Dengan angka produksi tersebut, kata Kuntoro, maka akan ada stok di akhir tahun sebesar 7,4 juta ton.

Indef apresiasi tumbuhnya sektor pertanian

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Tauhid mengapresiasi tumbuhnya sektor pertanian nasional di kuartal III tahun 2020 hingga mencapai 2,15 persen.

Menurut Tauhid, angka tersebut memiliki nilai yang sangat luar biasa karena pada saat bersamaan sektor lainnya tengah dalam kondisi menurun.

“Saya kira ini hal yang sangat positif di tengah sektor-sektor lainnya tumbuh negatif, meskipun belum normal sepenuhnya,” ujar Tauhid.

Tauhid mengatakan, semua capaian positif ini jika dilihat secara tahunan (year on year) maupun secara kuartalan (quarter to quarter) selalu didukung oleh banyaknya permintaan kebutuhan.

Kebutuhan yakni komoditas hortikultura dan perkebunan, baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor.

“Sektor pertanian selalu didukung permintaan yang lebih stabil, terutama pada komoditas hortikultura dan perkebunan, baik pasar dalam negeri maupun ekspor,” kata Tauhid.

Meski demikian, Tauhid meminta agar pemerintah segera membenahi dan memperbaiki kondisi kontraksi pada beberapa sub sektor.

Sub sektor tersebut adalah peternakan dan perikanan yang turun akibat melemahnya permintaan sektor hotel, restoran dan rumah makan.

“Yang jelas perlu upaya kerja keras lagi, sebab pada triwulan II 2020 pertumbuhan year on year sudah 2,15 persen,” jelas Tauhid.

“Sebab, meskipun hasilnya tetap positif di tengah panen raya kedua tanaman padi. Namun, mengalami gejala penurunan permintaan seiring melemahnya daya beli,” katanya.

sumber:kompas

Editors Team
Daisy Floren

Rekomendasi

Postingan dibawah ini milik Platform Advertnative, jurnalcakrawala.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini.