Muspika Cibinong Pertemukan Pihak RSI Aysha dan Warga Perum Arcopolis
BOGOR,-JurnalCakrawala.
Buntut dari protes warga Perumahan Acropolis, Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor yang mengeluhkan pembangunan Rumah Sakit Islam (RSI) Aysha akhirnya pihak Muspika Cibinong mengadakan musyawarah dan menghadirkan kedua belah pihak, bertempat di Aula kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, pada Rabu (4/11).
Sekretaris kecamatan (Sekcam) Cibinong, RE Irwan Somantri mengungkapkan bahwa memang Muspika memfasilitasi pertemuan uang dihadiri oleh warga Arcopolis, pihak RS, Lurah Keradenan juga Dinas dan TNI-Polri.
“Ya kita melihat situasi dan kondisi supaya pihak RS juga memperhatikan adanya warga yang tidak setuju dengan mengadakan sosialisasi intens, dan mengenai akan adanya peletakan batu pertama dipertimbangkan kembali juga perizinan RS ke dinas-dinas terkait juga ditempuh sesuai ketentuan,” ungkapnya.
Sementara itu Adi Atmaka Kuasa Hukum RS Aysha mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke warga sejak tahun 2019.
“Mayoritas warga RW 18 dan 10 mendukung kita. Yang jelas kita belum sosialisasi sepenuhnya”, ujar Adi.
Ditambahnya Rumah Sakit Islam Aysya ini didirikan oleh Owner untuk Umat, Pak Agus Sriyanta menjamin mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
“Tolong catat, RS ini nanti ketika ada pasien ditangani dahulu dan dan owner janji akan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat”, tambahnya.
Sementara perwakilan warga Arcopolis RW 11 Eka Suryawan menyayangkan ketidakhadiran Ketua RW 11 di musyawarah tersebut, juga menyayangkan belum ada solusi permasalahan tersebut.
“Kami tadi memaparkan, apa se-urgent itu mendirikan RS di perumahan kami, padahal banyak sudah RS paling jauh RS sekitar 20 menit,” ujarnya.
“Kami menolak adanya RS karena menurut kami lebih banyak mudoratnya daripada manfaatnya. Kita belum tahu tentang pengolahan limbah, perparkiran dan lainnya. Belum ada sosialisasi yang jelas”, tutup Eka.
Sementara itu Drs. Warishadi penanggungjawab Yayasan Arrohman atau Almadina saat dikonfirmasi via whatsapp membenarkan adanya aksi protes di pembangunan RS Aysya tersebut.
“Kalau disebut ada yang nolak iya bener, tapi hanya sekelompok kecil banget. Kami mendirikan RS sudah melalui prosedur yang benar perijinan ditempuh sesuai dengan prosedur hukum yang benar. Visi RS kami membantu masyarakat kecil”, tutupnya pada Kamis siang (5/11). (Yul/nuy)