Menginap, Berlibur dan Belajar Budaya Baru Homestay Desa Wisata di Indonesia
Jurnalcakrawala, Kamis (11/02/2021)
Untuk terus mengembangkan pariwisata di Desa wisata, homestay menjadi salah satu aspek penunjang yang harus dimiliki oleh Desa-Desa wisata, homestay juga memiliki peran penting dalam memberikan pengalaman yang berbeda kepada wisatawan.
Panduan pengembangan homestay Desa wisata untuk masyarakat yang ideal ialah.
Akomodasi rumah tinggal bagi pemiliknya sekaligus sebagian disewakan.
Interaksi tuan rumah dan wisatawan yang terlibat dalam aktivitas keseharian sekaligus belajar budaya baru.
Dikelola oleh komunitas lokal maupun kelompok sadar wisata (Pokdarws).
Bernuansa keunikan lokal sesuai konteks budaya dan lingkungan setempat.
Saat menginap di homestay, wisatawan akan di ajak berbaur dengan masyarakat setempat, menikmati kuliner lokalnya, dan bisa merasakan suasana sekitar. Misalnya saja di Desa wisata wae rebo, Flores.
Wisatawan dapat mengikuti kegiatan pemilik homestay saat memetik dan mengolah biji kopi, membuat tenun ikat, mengikuti rangkaian upacara penti, maupun aktivitas lainya.
Manfaat keberadaan homestay Desa wisata diantaranya dapat mengurangi arus urbanisasi, memperkenalkan kebiasaan dan budaya masyarakat kepada wisatawan, meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
Sesuai RPJMN 2020-2024, Kemenparekrap/Baparekraf menargetkan sebanyak 244 Desa wisata tersertifikasi menjadi Desa wisata mandiri hingga 2024. Sesuai arahan Presiden, Desa wisata menjadi salah satu destinasi wisata yang akan di gencarkan di tahun 2021.
Sumber dilansir dari akun instagram@kemenparekrap.ri yang merupakan akun resmi kemenparekraf yang di unggah pada tanggal (10/02/2021).
Wawah