Meghan Markle Ungkap Sulit Jadi Ibu di Tengah Sorotan Publik
Sebuah video wawancara dengan Meghan Markle saat dia masih bertugas sebagai anggota senior keluarga kerajaan sempat menjadi viral. Dalam video tersebut, Meghan yang baru menjadi ibu berterima kasih kepada pewawancara karena menanyakan kabarnya.
Terima kasih telah bertanya, karena tidak banyak orang yang bertanya apakah saya baik-baik saja.
Dalam sesi wawancara bersama jurnalis ITV, Tom Bradby, tersebut Meghan hanya mengungkapkan bahwa menjadi ibu baru di tengah sorotan publik bukan hal yang mudah. Ada banyak hal yang harus dia lakukan, yang tak terlihat oleh publik.
Kala itu, orang-orang hanya bisa berspekulasi mengenai hal yang membuat Meghan tampak tidak baik-baik saja dalam sesi wawancara tersebut. Namun, Meghan kini membicarakan kesulitan yang dia lalui saat itu secara terbuka dalam siaran podcast “Teenager Therapy”.
Meghan mengatakan, saat dia melakukan wawancara dengan Tom, dia merasa lelah. Wawancara tersebut dilakukan saat Meghan dan sang suami, Pangeran Harry, sedang melakukan tur di Afrika Selatan.
“Saya hendak memandikan Archie. Saya sangat lelah (saat itu),” cerita Meghan kepada lima penyiar “Teenager Therapy” yang merupakan murid senior di Anaheim, California High School.
Saat itu, Archie juga masih dalam masa menyusui. Meghan merasa kelelahan karena dia harus membagi waktu antara melakukan berbagai tugas saat tur dan juga menyusui Archie.
Meghan juga menekankan bahwa respon yang dia berikan kepada Tom saat itu merupakan jawaban spontan. Dia hanya menjawab pertanyaan “Apa kabar?” dari Tom dengan jujur tanpa berpikir lagi mengenai jawabannya.
“Saya berada pada momen yang rentan, karena saya lelah, karena tidak ada presentasi. Itu hanya, inilah saya: Saya seorang ibu dengan bayi berusia empat setengah bulan dan kami lelah,” pungkas Meghan.
Menurut Meghan, video tersebut menjadi viral karena banyak orang yang mungkin merasakan hal serupa. Orang-orang juga ingin ditanya apakah mereka baik-baik saja. Terlepas dari itu, Meghan mengatakan kini dia sudah merasa baik-baik saja.
Dalam sesi wawancara bersama para murid tersebut, Meghan juga mengulas sejumlah isu. Salah satu di antaranya adalah bagaimana media sosial mempengaruhi kesehatan mental.
Media sosial, tutur Meghan, dapat membuat orang-orang terhubung. Namun di sisi lain, media sosial juga berpotensi membuat orang-orang menjadi tidak terhung.
Meghan mengatakan selama 2019 dia merasa menjadi orang yang paling banyak diserang di dunia. Kini, Meghan mengatakan dia tak lagi terlihat di media sosial.
“Bila orang-orang berkata sesuatu yang tidak benar tentang diri Anda, dampaknya terhadap kesehatan mental dan emosional Anda sangat merusak,” tukas Meghan.
sumber:REPUBLIKA