Lebih Jauh Mengenal Vanuatu, Negara yang Dibungkam Diplomat RI Saat Komentari Isu Papua
Vanuatu sedang menjadi perbincangan yang viral di media sosial karena dikritik perwakilan Indonesia di PBB. Penyebabnya adalah Vanuatu meminta agar Indonesia memberi izin Komisaris HAM PBB untuk masuk ke Papua Barat.
Saat itu, Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman menyebut ada pelanggaran HAM di Papua Barat. Ia juga mengkritik dunia internasional karena pilih-pilih dalam membahas pelanggaran HAM.
”Ada pelanggaran HAM berat terjadi di sekitar kita, tetapi sepertinya dunia mengambil pendekatan yang tebang pilih,” ujar PM Vanuatu Bob Loughman dalam Sidang Umum PBB ke-75.
Dalam hak jawab di PBB, perwakilan Indonesia membalas dengan menyebut Vanuatu memalukan (shameful), negara yang tidak tahu apa-apa (ignorant country) serta ikut campur urusan negara lain. Diplomat Indonesia juga menyorot ada pihak yang tak tulus mendukung HAM (artificial human rights concern).
Namun banyak dari masyarakat Indonesia yang belum mengetahui negara Vanuatu, berikut ini adalah penjelasan mengenai Vanuatu.
Api membakar hutan lereng Gunung Agung setelah terjadinya lontaran batu pijar dari kawah terlihat dari Karangasem, Bali, Selasa (3/7).
Dikutip dari BBC, Vanuatu merupakan negara yang terdiri dari 80 pulau yang dulu dikenal sebagai sebutan New Hebrides. Negara ini mencapai kemerdekaan dari Prancis dan Inggris pada tahun 1980.
Vanuatu juga memiliki gunung-gunung berapi aktif dan sebagian besar tertutup oleh hutan hujan tropis. Seperti kebanyakan daerah lainnya, daerah ini rentan terhadap gempa bumi dan gelombang pasang. Pada tahun 2015, negara ini dilanda Topan Pam yang menyebabkan kerusakan berat.
Sebagian besar penduduknya tinggal di daerah pedesaan dan mempraktikkan pertanian subsisten. Negara ini memiliki tradisi lokal yang kuat, misalnya pada wanita umumnya memiliki status sosial yang lebih rendah daripada pria dan memiliki lebih sedikit kesempatan pendidikan.
Vanuatu memiliki ibukota yang bernama Port Vila. Dimana kota tersebut menjadi pusat komersial terbesar di negara tersebut.
Pemandangan di Vanuatu. Dok: Unsplash/Mariano Carpentier
Vanuatu memiliki relief yang beragam, mulai dari pegunungan terjal, dataran tinggi dan rendah, perbukitan hingga pantai dengan berbagai terumbu karang di lepas pantai menjadi ciri khas pulau-pulau tersebut.
Dikutip dari Selain relief, gunung berapi aktif juga dapat ditemukan di beberapa pulau negara ini, seperti Gunung Séré’ama di Vanua Lava, Gunung Manaro di Aoba, Gunung Garet di Santa Maria, serta beberapa gunung berapi lainnya yang berada di bawah laut.
Penduduk asli Vanuatu disebut ni-Vanuatu, sebagian besar adalah orang-orang keturunan Melanesia. Serta di beberapa pulau terpencil juga terdapat populasi Polinesia. Ada juga minoritas kecil orang Eropa, Mikronesia, Cina, dan Vietnam.
Kira-kira tiga perempat penduduknya tinggal di daerah pedesaan, tetapi sejak kemerdekaan pusat-pusat kota Luganville dan Port-Vila telah menarik banyak orang untuk mendapatkan peluang yang lebih baik.
Pertanian secara tradisional menjadi basis ekonomi Vanuatu, bersama dengan jaringan pertukaran pangan di dalam dan antar pulau. Daging sapi, kopra, kayu, dan kakao merupakan hasil yang akan diekspor Vanuatu ke Australia, Kaledonia Baru, Jepang, dan Selandia Baru.
Namun, Vanuatu juga melakukan kegiatan impor, seperti impor mesin, peralatan transportasi, makanan dan hewan hidup, serta bahan bakar mineral dari beberapa negara seperti Australia, Singapura dan beberapa negara lainnya.
Vanuatu melakukan hal tersebut karena sedang berupaya menghadapi fluktuasi komoditas pasar dalam rangka memperbaiki ekonomi jangka panjang mereka.