Kenang 20 Tahun Darurat Militer di Aceh, Ketua JASA Bireuen Ajak Generasi Muda Aceh Jaga dan Hargai Perdamain
Jurnal cakrawala – Bireuen, Bertepatan dengan 19 Mei 2023, bangsa Aceh mengenang 20 tahun darurat militer yang terjadi semasa konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) melawan Republik Indonesia (RI) sebelum lahirnya perdamaian.
Darurat militer merupakan operasi yang dilancarkan oleh Indonesia untuk melawan GAM yang dimulai pada tanggal 19 Mei 2003 silam.
Operasi ini diberlakukan sebagai respon Indonesia atas GAM yang menolak otonomi khusus untuk Aceh dibawah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Demi mengenang darah perjuangan bangsa Aceh yang sudah berlangsung selama 20 tahun lamanya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA) Kabupaten Bireuen, Tgk Mauliadi Sulaiman, mengajak masyarakat untuk selalu menjaga perdamaian.
“Mari kita panjatkan doa kepada Allah SWT, supaya perdamaian yang telah terwujud terus berlangsung dan terjaga,” ujar Tgk Mauliadi kepada Harian Rakyat Aceh, Jumat (19/5).
Ia mengatakan, seandainya masyarakat Aceh yang masih muda mudi pernah merasakan bagaimana rasanya pedih hidup di masa konflik, niscaya mereka yang muda mudi saat ini akan selalu meminta pertolongan Allah untuk menjaga perdamaian menjadi momentum untuk menata aceh yang lebih baik di masa yang akan datang dalam bingkai MoU helsinki.
Oleh karena itu tgk mauliadi mengajak semua elemen yg ada di dalam pemerintahan agar supaya benar-benar memperjuangkan kekususan aceh seperti yang telah di sepakati bersama-sama kedua belah pihak RI dan GAM di helsinki pada tanggal 15 agustus 2005.tgk mauliadi mengingatkan pemerintah pusat agar benar-benar menyelesaikan perjanjian itu jangan sampai kami generasi muda mudi aceh menyuarakan referendum kembali seperti yang pernah terjadi pada tahun….. ….
“Hari ini merupakan sejauh mana langkah perjuangan bangsa Aceh setelah 20 tahun darurat militer. Perdamaian ini dengan susah kita raih. Sehingga, menjadi tanggung jawab bersama menjaga perdamaian. Selayaknya kita peduli dan merawat anak syuhada dan inong janda. Karena tanpa para syuhada, kita tidak akan pernah merasakan nikmatnya kedamaian seperti saat ini,” pungkas
Ketua JASA Bireuen, Tgk Mauliadi.