Kemenag Pastikan 122 Calon Mahasiswa Al-Azhar Menjadi Korban Broker
JAKARTA-JurnalCakrawala.com.
Kementerian Agama (Kemenag) memastikan 122 calon mahasiswa Universitas Al-Azhar menjadi korban broker alias calo yang bisa mengiming-imingi bisa kuliah di kampus tersebut.
Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Pedidikan Tinggi Keagamaan Islam, Dirjen Pendidikan Islam (Pendis), Kemenag Agus Sholeh mengatakan, 122 orang calon mahasiswa itu akan menjalani test di Cairo, Mesir pada tanggal 19-20 Maret nanti.
Dirinya menegaskan, mulai tahun 2017 siswa yang akan kuliah di Al-Azhar harus menjalani test dari Kemenag.
“Kalau tidak lulus test dari Kemenag ya gak bisa kuliah disana,” ujarnya sembari mengatakan tahun lalu Kemenag menggelar test di 10 tempat di Indonesia.
Untuk kali ini, lanjut Agus Sholeh, Kemenag mengalah dan akan menggelar test di Mesir. Namun, kata dia, test ini seharusnya dilakukan di Indonesia.
“Mereka itu belum pernah mengikuti tes dari Kemenag. Jadi, kami pastikan 122 itu korban broker,” ujarnya di Jakarta, Jum’at (9/3/2018).
Namun demikian, lanjut pria bedarah Yogyakarta ini, Kemenag mengalah demi anak-anak Indonesia yang akan kuliah di Al-Azhar.
Pihaknya akan bekerjasama dengan KBRI Cairo, Mesir untuk melaksanakan test bagi 122 calon mahasiswa itu.
“Tim yang akan berangkat Mesir dibagi menjadi 2 yakni; tim dari Kemenag dan tim dari Kementerian Luar Negeri Kemenlu,” ujarnya didampingi Iwan Yusuf Kasie Kerjasama, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.
Dikatakan Agus Sholeh, tim dari Kemenag yang terbang ke Mesir berjumlah 5 orang. Sementara dari Kemenlu sekitar 5-7 orang.
“Kami hanya mengurusi subtansi materi test nya saja,” kata dia.
Dirinya menambahkan, selama ini tugas dari Kemenag hanya melakukan test bagi siswa yang akan kuliah di Al-Azhar. Sementara, yang mengurus keberangkatan, tiket dan lain-lain bukan kami.
“Jadi semua biaya pemberangkatan calon mahasiswa Al-Azhar itu dikoordinir oleh para alumninya. Baik yang ada di Indonesia maupun Mesir,” ujar Agus Sholeh sembari mengatakan nilai kelulusan bahasa arab minimal 6,5.
Namun, dirinya menolak jika Kemenag mempunyai pernanan penting bagi siswa yang akan kuliah di Al-Azhar.
“Tugas kami hanya melakukan test. Lebih dari itu tidak ada. Para alumni lah yang biasanya mempunyai peran dalam hal ini,” demikian Agus Sholeh menjelaskan.
(Red/wit)