IWO Sulsel: Jangan Jadikan Media untuk Menakut-nakuti
MAKASSAR-JurnalCakrawala.com.
Kecepatan Informasi diera digital tak terlepas kecanggihan teknologi yang kian maju, seiring perkembangan jaman, media sosial (medsos) pun tumbuh bak jamur dimusim penghujan, dengan cepatnya merambah dari pusat kota hingga ke wilayah pelosok desa.
Menyentuh semua kalangan hanya dengan sebuah gadget digenggaman, masyarakat moderen dengan mudah memperoleh informasi yang tak terbatas.
Menilik perkembangan peradaban manusia, sosial media (sosmed) merupakan alat yang paling mudah untuk menyampaikan informasi tanpa batasan usia, ruang dan waktu, yang terkadang mengindahkan keakuratan dan keabsahan penyebaran informasi, sehingga menghasilkan penafsiran berbeda bahkan cenderung membenturkan pemikiran para pembaca yang mengakibatkan perdebatan panjang bahkan dapat memicu konflik eksternal.
Oleh karena itu peran media online sebagai distributor sebuah informasi memiliki peranan penting dalam menyajikan informasi yang berimbang, akurat, faktual dan terpercaya, terkhusus dalam menangkal pemberitaan bohong (hoax).
Pemaparan tersebut diutarakan Ketua IWO provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Zulkifli Thahir, SE, pada acara ngopi bareng dan diskusi kecil bersama sejumlah pengurus IWO Sulsel, di Rumah Aspirasi Jalan Maccini Sawah, Senin (2/4/2018),
“Membahas tentang peradaban manusia modern dalam mentransformasikan sebuah informasi sehingga terhindar dari pemberitaan hoax dan bagaimana komitmen IWO sebagai organisasi Pers yang menaungi ratusan media di Indonesia dalam menangkal pemberitaan bohong,” kata Zulkifli Thahir.
Pengurus IWO Sulsel sejak dikukuhkan tahun kemarin, sebelumnya telah mendeklarasikan “Gerakan Makassar Anti Hoax” pada tanggal 25 Januari 2017 kemudian kembali mendeklarsikan IWO “Sulsel Anti Hoax” pada tanggal 17 Mei 2017.
Sejak itulah kampanye anti hoax mulai digencarkan oleh IWO dengan melakukan MoU dengan beberapa instansi seperti KPU Sulsel, Kodam XIV Hasanuddin, DPRD Provinsi Sulsel, Dinas Pendidikan Kota Makassar serta menggelar dialog-dialog publik dengan tema berita bohong.
Dengan semangat tersebut, Ketua IWO Sulsel terus berharap kepada anggota IWO yang tergabung di dalamnya agar mampu meredam isu-isu hoax yang selama ini marak.
Selain itu Ketua OKK MPW Pemuda Pancasila Sulsel yang akrab di sapa Abang Chuleq ini berharap kepada elemen dan stokholder bersinergi dengan para awak media untuk membangun keharmonisan antara pemerintah dan organisasi pers yang lahir di Makassar.
Ia pun tak menampik diera kemajuan sekarang banyak segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab menjadikan peran media sebagai ladang untuk menghasut dan menakut-nakuti.
“IWO adalah wadah bagi kita semua sebagai aspirasi warga Sulsel,” tutupnya.
Diketahui, IWO adalah organisasi profesi wartawan online pertama di Indonesia yang berdiri pada tanggal 8 Agustus 2012 di Jakarta, kemudian merambah dengan cepat ke berbagai wilayah di Indonesia.
Di Sulsel sendiri IWO telah berdiri di 12 Kabupaten/Kota menaungi ratusan wartawan online.
(Red/IWO)