Israel Tuding 190 Staf PBB Memperkuat Kelompok Militan
YERUSALEM/JENEWA- Sebuah dokumen milik intelijen Israel telah memicu belasan negara donor menghentikan donasinya kepada badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB urusan pengungsi Palestina.
Kantor Berita Reuters melaporkan bahwa dokumen setebal enam halaman dalam Bahasa Ibrani itu menyebutkan bahwa 190 staf dari Badan Bantuan Kemanusiaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur dekat atau UNRWA, termasuk guru, juga bekerja untuk Hamas atau kelompok militan Islamic Jihad.
Beberapa di antara para staf tersebut terlibat dalam penculikan dan pembunuhan dalam penyisiran di wilayah Israel pada 7 Oktober lalu, yang memicu perang di Jalur Gaza.
PBB belum menerima informasi tersebut dari pihak Israel.
Menurut sumber Reuters, Israel telah memberitahukan informasi intelijen tersebut kepada Amerika Serikat.
Pada Jumat pekan lalu, Amerika Serikat menghentikan donasinya kepada UNRWA. Aksi ini kemudian diikuti 11 negara lainnya, yakni Jerman, Swis, Italia, Kanada, Finlandia, Australia, Inggris, Belanda, Perancis, Austria dan Jepang.
Terhadap keputusan beberapa negara donor untuk menghentikan donasinya, UNRWA memperingatkan kemungkinan kelaparan parah dan merebaknya wabah penyakit yang akan diperparah dengan pemboman Israel serta akses bantuan kemanusiaan ke Gaza yang diblokir Israel.
Menyikapi tudingan Israel terhadap keterlibatan staf UNRWA di Hamas dan kelompok militan jihad, organisasi bantuan kemanusiaan PBB itu telah memutus kontrak beberapa stafnya.