Gagas Optimalisasi Tol Laut untuk Produk Daerah Tertinggal
Jakarta-JurnalCakrawala.com.
Pembahasan tentang Tol Laut di inisiasi oleh Dirjen PDT, KDPDTT Samsul Widodo dengan Tim Transportasi BAPPENAS, Wayan Dedy Wedha Setyanto, di lt.9 Jln. Abdul Muis no.7, Gambir Jakarta Pusat, pertemuan juga dihadiri oleh Direktorat Peningkatan Sarana dan Prasarana yang diwakili Kasubdit Transportasi, Anang Herypurwanto beserta Kasi Transportasi Laut dan Udara, Pur Haryanto beserta dua staf Subdit transportasi juga Direktorat Pembangunan Ekonomi Lokal, Kamis (24/05).
Dalam paparannya Wayan menyampaikan bahwa Tol Laut bertujuan untuk menyeimbangkan perekonomian yaitu pertumbuhan dan disparitas harga melalui pengembangan kawasan Tol Laut.
Outcome nya adalah, peningkatan kualitas hidup dengan menurunnya biaya harga distribusi dan penurunan harga komoditi di pedesaan.
Menurut Wayan, Tol Laut terbagi menjadi dua area, pertama area komersial yang perlu difasilitasi ‘suply’ komoditi pokok untuk kepedesaan dengan memamfaatkan tol laut serta didukung pusat pusat distribusi di darat (pengendalian harga).
Kedua, area Distribusi, dimana perlu dilakukan perdagangan dipedesaan dengan mempertemukan supply dan demand, memanfaatkan transportasi dan informasi yang efisien serta terintegrasi dengan tol laut. Untuk area pertama tidak perlu dirisaukan karna sistem logistik sudah berjalan dengan baik, permasalahan yang perlu dicarikan jalan keluarnya adalah di area kedua.
Selanjutnya Wayan memaparkan, “untuk tol laut di area distribusi, pemerintah telah mengeluarkan anggaran 1,3 trilyun rupiah dan terus dilakukan hingga area tersebut bisa mandiri. Subsidi terus dilakukan agar jaringan trayek tidak dialihkan ke area area yang sudah ramai dan lebih menjanjikan keuntungan”, ungkapnya.
Selain itu Wayan menambahkan, yang membuat biaya mahal karena berangkat membawa muatan dan pulang tidak membawa muatan sehingga biaya dibebankan kepada keberangkatan saja.
Menanggapi paparan diatas, Samsul Widodo menekankan pendekatan pada case by case, agar lebih detil, tajam dan mendalam dalam melihat permasalahan logistik disuatu daerah.
Lebih khusus, Samsul Widodo menyoroti area distribusi di Kalabani, dimana terdapat beberapa produk unggulan yang dapat dikembangkan seperti Vanila, mente dan kemiri, jadi kapal perintis yang kesana pulangnya bisa membawa produk unggulan diatas dan dipasarkan di area lain.
Selain itu Dirjen PDT, Samsul Widodo menyatakan, “dari kapal perintis nantinya akan dilanjutkan dengan pelayaran rakyat (PELRA), untuk mendistribusikan ke pulau pulau terdekat begitupun sebaliknya. Kalau ini berjalan dengan baik, subsidi bisa dialihkan ke wilayah lain karna wilayah perairan ini akan ramai dan mempunyai prospek yang bagus. Lebih jauh, nanti kami akan mengundang para penyedia jual beli online yang sudah bekerjasama dengan Ditjen PDT seperti pasarlaut.com, belanja.com, lumakilo.id , dan lain-lain”, tegasnya.
Begitupun BAPPENAS dan PELNI akan diundang untuk memaparkan sistem logistik yang dapat dikembangkan agar mengetahui gambaran besarnya di daerah yang nantinya akan kita soroti bersama dan ditindak lanjuti lebih konkrit. (Nuriman)