Dua Tersangka Pengurus dan 9 Orang TKI Ilegal Diamankan Ditpolairud Polda Kepri
BATAM-JurnalCakrawala.com.
Ditpolairud Polda Kepri dalam giat ekspose pada hari Rabu, tanggal 17 Juli 2019, sekira pukul 13.00 wib, mengungkap tindak pidana perlindungan pekerja Mgran Indonesia. atau TKI Ilegal.
Konferensi Pers disampaikan oleh Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs S. Erlangga dengan didampingi oleh Dirpolairud Polda Kepri, Kombes Pol Benyamin Sapta, SIK, M.Si, Komandan KP Yudistira 8003, AKBP Handoyo S.IK.
“Kronologis kejadiannya yaitu pada hari Minggu tgl 14 Juli 2019, pukul 17.00 Wib, Personel Patroli KP Yudistira 8003 menerima informasi akan adanya pengiriman PMI (Pekerja Migran Indonesia) illegal yang akan berangkat ke Malaysia dan oleh Personel Patroli KP Yudistira 8003 dilakukan penyelidikan ditemukan sebanyak 9 orang PMI dirumah penampungan Perumahan Pemko Batam (belakang Mall Botania 2 Batam Center) yang akan diberangkatkan ke Malaysia, dan dapat diamankan 2 (dua) orang pengurus yang akan memberangkatkan PMI illegal ke Malaysia,” kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Drs.S.Erlangga.
“Barang bukti lain yang dapat diamankan 1 (satu) unit speed boat fiber warna biru bermesin tempel merek yamaha 3 x 200 PK,” ujarnya.
“Tersangka yang diamankan Lobing subandryo (36 tahun), sebagai yang mengurus keberangkatan 9 PMI illegal, Supiadi (35 tahun), membantu mengurus keberangkatan 9 PMI illegal , Rudi (DPO) sbg koordinator pengiriman PMI , Rozi (DPO) sebagai pembawa PMI ke penampungan, dan Andi (DPO) sebagai pembawa PMI ke penampungan,” ungkap Erlangga.
Pasal yang Dilanggar yaitu Pasal 81 jo pasal 69 jo pasal 86 huruf c jo pasal 72 huruf c Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, yang berbunyi :
• Pasal 81 ”orang perseorangan yang melaksanakan penempatan pekerja migran indonesia sebagaimana dimaksud dalam pasal 69 dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah)”.
• Pasal 69 ”orang perseorangan dilarang melaksanakan penempatan pekerja migran indonesia”
• Pasal 86 huruf c ”menempatkan pekerja migran indonesia tanpa sip2mi sebagaimana dimaksud dalam pasal 72 huruf c”.
• Pasal 72 huruf c ”menempatkan pekerja migran indonesia tanpa sip2mi”.
Tersangka dan barang bukti telah diamankan di Ditpolairud Polda Kepri untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.(Red)