ads
Diskusi Publik "Kiat Tuntas Skandal BLBI", Uang Lenyap Dimakan Tuyul

Diskusi Publik "Kiat Tuntas Skandal BLBI", Uang Lenyap Dimakan Tuyul

Smallest Font
Largest Font

JAKARTA-JurnalCakrawala.com.

Pelaksana aktivis HUMANIKA (Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan), mengadakan diskusi publik “Kiat Tuntas Skandal BLBI”, yang diadakan di Restoran Raden Bahari, Jl. Warung Buncit Raya no. 135, Jakarta Selatan, Jum’at (13/07/2018).

Diskusi yang menghadirkan nara sumber, Bima Yudhistira (Pengamat Ekonomi), Margarito Kamis (pakar hukum Tata Negara), Ahmad Yani (Pengamat Hukum Pidana), Ucok Sky Khadafi (LSM FITRA), Dina Nurul Fitria ( Pengamat Ekonomi ) serta Fuad Bawazier (Mantan Menteri Keuangan), dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta.

Dalam penyampaiannya Ucok sky Khadafi mengatakan, asset BLBI saat ini hanya tinggal 78,1 Trilyun dari 500 Trilyun pada th 2017, dana besar hilang entah kemana, lenyap seperti dimakan tuyul, penuntasan kasus ini harus ada gerakan masyarakat, KPK sudah tidak dapat dipercaya karna sudah di politisasi.

Sementara itu Ahmad Yani menyatakan, 2 periode kepemimpinan KPK tidak mampu mengatasi masalah ini, karna hanya kasus Gratifikasi saja yang diungkap. Fungsi Bank Central sudah bermasalah dari awal, sementara OJK pun tidak jalan. Dalam kasus BLBI, Antoni Salim dan Syamsul Nye za k km adalah yang paling bertanggung jawab, sayangnya pemerintah tidak punya bukti dan dokumen yang kuat sehingga dari 48 Bank penerima BLBI, ada beberapa Bank yang tidak kooperatif.

Menanggapi hal tersebut Dina Nurul Fitria menyatakan, informasi saat itu menyatakan Indonesia segera membentuk BLBI dan menjadi cikal bakal terbentuknya KPK. Pinjaman BLBI yang seharusnya menjadi ranah pidana saat kreditur tidak mengembalikan pinjaman kepada BI.
BLBI menjadi skandal korupsi terbesar dunia saat itu serta menjadi citra buruk pemerintah. Ini adalah agenda Globalisasi, karna kita tidak bisa menolak sistem Globalisasi dunia.

Pada saat yang sama Margarito Kamis selaku Pakar Hukum Tata Negara menjelaskan, Pemerintah seharusnya saat itu mengambil sikap tegas dengan menyita aset aset mereka yang bermasalah, dalam krisis keuangan, hukum akan menjadi lumpuh total, kasus ini hanya akan selesai dengan cara administrasi negara.
Hal senada juga disampaikan mantan Menteri Keuangan saat itu Fuad Bawazier, pengawasan perbankan yang dilakukan BI saat itu telah gagal, saat itu ada banyak batas minimum kredit yang dilanggar.

“Mainset yang ada dalam fikiran saat bekerja adalah Bank, karna disana tempat uang, karna banyak yang berlomba lomba membuat sektor industri Bank, karena sektor jasa adalah yang paling gampang dipermainkan apalagi dengan minimnya bukti dan dokumen yang dimiliki sehingga sangat sulit menjerat pelakunya”, demikian Bima Yudhistira mengakhiri diskusi tersebut dan selanjutnya dilanjutkan dengan giat ramah tamah dan sesi foto bersama penyelenggara. (Nuriman)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
adminjc Author

Rekomendasi

Postingan dibawah ini milik Platform Advertnative, jurnalcakrawala.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini.
ads
ads