Cegah Penyebaran Corona, Doni Ingatkan Koordinator di Pos Pengungsian untuk Sosialisasikan Pemahaman Covid-19

Cegah Penyebaran Corona, Doni Ingatkan Koordinator di Pos Pengungsian untuk Sosialisasikan Pemahaman Covid-19

Smallest Font
Largest Font

Kepala BNPB Letnan Jendral TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo (tengah dengan baju orange) menggelar konferensi pers terkait penanganan bencana di wilayah Nusa Tenggara Timur di Kantor Bupati Flores Timur, Larantuka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (5/4). (Dok.BNPB)

Jurnalcakrawala.com – Jakarta – Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan bahwa Siklon tropis Seroja masih berpotensi memberikan dampak luas di wilayah Provinsi NTT. Beberapa kejadian bencana seperti angin kencang, banjir dan tanah longsor mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, luka-luka dan pengungsian warga. Olehkarena itu di tengah kondisi bencana, upaya untuk menghindari penularan Covid-19 menjadi salah satu perhatian penanganan pascabencana.

kasus positif Covid-19 di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sempat mengalami kenaikan diakhir tahun 2020 dan diawal tahu 2021 yaitu pasca Natal dan tahun baru. meskipun di minggu terakhir ini angka Penyebaran covid-19 di NTT sudah menunjukkan penurunan. Hal itu disampaikan oleh Doni .

Olehkarena itu Ia meminta kepada seluruh penyelenggara daerah untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, seperti memisahkan kelompok rentan dan pemuda. Misalnya pemisahan kelompok rentan, seperti lanjut usia, wanita hamil, balita dan anak-anak dari kelompok pemuda. Ia berharap konsep ini dijalankan untuk penanganan warga yang mengungsi di wilayah NTT.  Yang mana Kondisi ini perlu menjadi perhatian semua pihak di NTT terlebih saat ini beberapa wilayah terdampak bencana. Hal tersebut disebutkan Doni diterapkan saat penanganan pengungsian pascagempa Sulawesi Barat beberapa waktu lalu. 

“Kami berusaha untuk mengurangi warga yang mengungsi di tempat-tempat pengungsian,” ujar Doni saat melakukan konferensi pers virtual pada Senin malam (5/4).

BNPB menggunakan skema dana tunggu hunian sehingga warga dapat melakukan sewa rumah dan tidak harus tinggal di pengungsian. 

Di samping itu, BNPB bersama Kementerian Kesehatan juga menyiapkan alat skrining berupa rapid tes antigen. Mereka yang membantu warga terdampak harus dites terlebih dahulu sehingga tidak membawa virus Covid-19 dari luar. 

Doni juga mengingatkan kepada koordinator di setiap pos pengungsian untuk mensosialisasikan pemahaman mengenai Covid-19, seperti gejala yang terjadi. Hal tersebut dapat bermanfaat bagi warga untuk dapat mengidentifikasi kondisinya sejak dini. 

Doni meminta semua pihak untuk bekerja sama dalam penanganan Covid-19, khususnya di tengah bencana alam yang terjadi di NTT. 

“Besar harapan kami kerja sama yang telah dilaksanakan sebelumnya di beberapa daerah bencana bisa memberikan pengalaman yang lebih baik,” lanjutnya.  

Ia meminta para tokoh masyarakat untuk selalu mengingatkan para warganya untuk mematuhi protokol kesehatan. 

Sementara itu, penanganan darurat diprioritaskan pada beberapa upaya, seperti pencarian dan penyelamatan korban yang masih hilang, penanganan korban luka, pelayanan kebutuhan dasar para warga yang mengungsi.  Pengerahan alat berat yang digunakan untuk evakuasi dan pembukaan akses yang terisolir terkendala kondisi cuaca. 

Hal tersebut seperti disebutkan bahwa ada 8 unit yang telah siap dikirim ke Lembata dan Adonara, termasuk 6 unit dumtruck. Namun transportasi laut belum dapat berlayar karena kondisi cuaca. 

Sedangkan BNPB menyiagakan 3 unit helikopter untuk evakuasi warga luka dan kelompok rentan, serta distribusi bantuan logistik. Sejumlah wilayah masih dilaporkan terisolir akibat tanah longsor dan banjir yang menutup akses antar wilayah. (**)/Red

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Hera Author

Rekomendasi

Postingan dibawah ini milik Platform Advertnative, jurnalcakrawala.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini.