Bupati Bogor: Jalur Puncak 2 Dapat Dongkrak Perekonomian Masyarakat Bogor Timur

Bupati Bogor: Jalur Puncak 2 Dapat Dongkrak Perekonomian Masyarakat Bogor Timur

Smallest Font
Largest Font

Jurnalcakrawala.com

Babakan Madang – Terkait Pembangunan Jalan Poros Tengah Timur atau Jalur Puncak 2, Bupati Bogor Ade Yasin optimis pengembangan jalur tersebut dapat mendongkrak perekonomian masyarakat wilayah Bogor Timur, dan pastinya dapat menekan angka kemiskinan serta meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di lima Kecamatan wilayah Bogor Timur Kabupaten Bogor. Itu disampaikan Bupati Bogor saat menerima Kunker Komisi V DPR RI dalam rangka kunjungan spesifik, di Palm Hills Golf Club Babakan Madang, Kamis (18/3).

Menurut Ade bahwa penduduk yang tinggal di lima Kecamatan wilayah Bogor Timur yaitu, Citeureup, Babakan Madang, Cariu, Tanjungsari, dan Sukamakmur, 10.09% dari 5,45 juta penduduknya atau lebih dari 550 ribu akan terdampak dari pengembangan jalur Puncak 2 tersebut.

Bahkan ada lima Kecamatan Wilayah Bogor Timur yang sekitar 24.917 penduduknya dapat dikategorikan warga miskin yang akan melewati jalur Puncak 2. Terutama wilayah Kecamatan Sukamakmur dengan jumlah penduduk miskin terbanyak yang mencapai 17.360 jiwa. Dan dari 18 desa yang penduduknya lebih dari 190.000 jiwa akan mendapatkan akses langsung dari jalur Puncak 2. Itu artinya bahwa dengan adanya jalur Puncak 2 ini akan mendongkrak perekonomian masyarakat Bogor Timur terutama sektor pertanian di wilayah Kecamatan Tanjungsari dan Sukamakmur

“Saat ini konsentrasi kegiatan ekonomi masih terpusat di wilayah tengah yaitu Babakan Madang dan Citeureup terutama disektor industri, konstruksi serta perdagangan dan jasa. Dengan adanya jalur Puncak 2 ini diharapkan akan mendongkrak perekonomian masyarakat Bogor Timur terutama sektor pertanian di wilayah Kecamatan Tanjungsari dan Sukamakmur,” papar Bupati.

Menurutnya, wilayah Bogor Timur memiliki potensi alam seperti gunung, Rawa Gede di Desa Sirnajaya dan wisata alam Khayangan di Desa Wargajaya Kecamatan Sukamakmur serta produksi pertanian yang melimpah. Salah satunya adalah Kopi Robusta Van Catangmalang Winey. Kopi terbaik Kabupaten Bogor yang pernah meraih penghargaan di Paris dengan predikat silver gourmet. Sejak dilakukan pengembangan jalur Puncak 2 pada tahun 2019, yang sebelumnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata wilayah Bogor Timur pada 2018 adalah nol. Kini PAD sektor pariwisata Bogor Timur mencapai 10 miliar.

“Pengembangan jalur puncak ini, berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Bogor Timur. Jika perekonomian meningkat maka angka kemiskinan juga akan menurun,” ungkapnya.

Bupati Bogor juga mengungkapkan, pengembangan jalur Puncak 2 diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Bogor Timur, mengingat IPM yang akan dilintasi jalur puncak 2 memiliki IPM cukup rendah seperti IPM Kecamatan Citeureup dibawah rata-rata IPM Kabupaten Bogor yaitu 70,65, lalu IPM Babakan Madang 65,49, Kecamatan Cariu 59,17, Kecamatan Tanjungsari 56,71 dan Kecamatan Sukamakmur dengan IPM tetendah yakni 52,23. (***)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Hera Author