Benerkah? Kalau Segel Plastik Bisa Mempuat Minuman Aman

Benerkah? Kalau Segel Plastik Bisa Mempuat Minuman Aman

Smallest Font
Largest Font

Pernah memperhatikan segel plastik yang kerap membungkus tutup botol minuman dalam kemasan? Rupanya penggunaan segel plastik tersebut bukan sekadar hiasan, tetapi punya tujuan tertentu. Bahkan, banyak yang bilang jika segel plastik bisa membuat minuman lebih aman. Lantas, benarkah demikian?

Mungkin sekali atau bahkan berulangkali pernah dengar, jika segel plastik berfungsi menjaga kualitas produk. Padahal, penggunaan segel plastik sebenarnya tak menjamin keamanan produk tersebut. Hal ini karena tutup kemasan botol telah dilengkapi cincin pengaman (tamper evident band), serta kunci pengaman di antara tutup dan cincin yang biasanya disebut bridge. Namun, demi menambah jaminan rasa aman bagi konsumen, tak sedikit produk yang masih menggunakan segel plastik.

Menurut Edwin M. Irish ini adalah sang penemu cincin pengaman, bentuk cincin pengaman telah didesain sedemikian rupa untuk botol plastik, agar dapat menjamin mutu dan keamanan produk sehingga aman dikonsumsi. Selama cincin botol ini masih berpengaman terlepas atau terpisah dari tutup botol, maka dapat dipastikan produk tersebut belum pernah dibuka sebelumnya. Biasanya cincin pengaman terlepas dari tutup botol untuk pertama kalinya ditandai dengan suara retakan

Pada dasarnya, setiap perusahaan pasti mengutamakan keamanan konsumen. Hal ini juga bisa diatur dalam peraturan No.27/2017 dan No.20/2019 tentang regulasi kemasan pangan yang dibuat oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa perusahaan ini juga masih menerapkan standar keamanan kemasan internasional, termasuk menghindari penggunaan polyvinyl chloride (PVC – jenis material yang biasanya digunakan untuk membuat segel plastik) karena dianggap berbahaya jika digunakan dalam kemasan makanan ini akan juga terjadi kontak langsung dengan manusia.

Lebih lanjut lagi, menurut studi yang dilakukan oleh McKinsey, hampir semua segel plastik terbuat dari PVC tipis yang mudah tercecer dan sulit didaur ulang. Artinya, sangat berpotensi menimbulkan sampah yang sebenarnya dapat dihindari.

Plastik memang penemuan yang luar biasa bagi industri, termasuk industri makanan dan minuman. Plastik mudah diproduksi serta membuat kemasan menjadi ringan dan tahan lama, sehingga dapat meringankan masalah distribusi. Dengan demikian, mempermudah terpenuhinya kebutuhan konsumen hingga ke pelosok sekalipun.

Namun, penggunaan plastik telah menimbulkan permasalahan global. Perusahaan di seluruh dunia pun harus mengambil berbagai langkah dan inovasi untuk kemasan mereka. Bagi industri ini air minum sebagai dalam kemasan misalnya, bisa mengambil langkah kecil dengan meniadakan segel plastik yang membungkus tutup botol.

Di Indonesia sendiri ada beberapa perusahaan air minum dalam kemasan yang sudah meniadakan segel plastik dengan tujuan lebih bijak dalam penggunaan plastik di lini produksinya. Sebagai gantinya ialah perusahaan yang telah menghapus penggunaan segel plastik, mencari alternatif sistem keamanan lain untuk jaminan keamanan tambahan bagi konsumen. Di antaranya menambah menambahkan kode ganda di tutup dan badan botol, kode QR, atau desain kunci unik di cincin pengaman untuk mencegah pemalsuan isi kemasan.

Kendati demikian, perusahaan ini juga masih dirasa perlu terus berinovasi, meninjau materi yang digunakan untuk kemasan produknya tanpa mengesampingkan keamanan konsumen. Tidak menutup akan kemungkinan cincin pengaman juga dapat berevolusi, tidak lagi terpisah dengan tutup botol, sehingga semakin mengurangi keberadaan plastik berukuran kecil yang mudah tercecer.

Itulah kenapa sebagai konsumen, harus mulai lebih cermat dan bertanggung jawab, baik dalam memilih produk yang ramah lingkungan, maupun terus mendorong perusahaan-perusahaan agar tak bergenti berinovasi demi kepentingan bersama. [tmi]

sumber:kompas

Editors Team
Daisy Floren

Rekomendasi

Postingan dibawah ini milik Platform Advertnative, jurnalcakrawala.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini.