Arisan Sosialita, Gunakan Tumbal Brondong

Arisan Sosialita, Gunakan Tumbal Brondong

Smallest Font
Largest Font

JurnalCakrawala.com – Jakarta, Baru-baru ini warganet sedang dihebohkan oleh pengakuan R wanita yang berprofesi sebagai MC tentang kisah pesugihan. Dibeberapa laman media sosial, Ia menceritakan pengalamannya terkait ajakan seseorang untuk memandu sebuah acara perkumpulan sosialita dikawasan elite Pondok Indah Jakarta.

Awalnya R tidak memahami jelas kegiatan apa yang ditawarkan oleh si pengundang, karena awalnya Ia hanya dijanjikan imbalan sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah)/jam untuk memandu sebuah acara ulang tahun yang sekaligus arisan sosialita. Namun hasil dari percakapan yang intens dilakukan oleh R dan sipemilik hajat, bahwa kegiatan tersebut dikatakan oleh R adalah sebuah pesugihan para sosialita yang berbalut arisan dengan menumbalkan brondong.

Arisan Brondong, Arisan tumbal brondong ini dinyatakan oleh R melibatkan seorang brondong, yang mana brondong tersebut menurut R sebelumnya telah diberikan uang dengan jumlah yang besar, bisa ratusan hingga milyaran, namun dengan catatan bahwa sesuai batas waktu yang telah ditentukan maka brondong tersebut harus bersedia menjadi tumbal.

Dikarenakan brondong tersebut terdesak permasalahan financial yang tidak sedikit, maka brondong-brondong tersebut bersedia dengan tawaran tersebut. Dan pada hari H nya, pemuda/brondong tersebut akan mengalami siksaan hingga berujung kematian, yang mana d***h dan d****g pria tersebut akan disajikan oleh mereka yang ikut arisan.

Semua itu menurut informasi yang disampaikan oleh R adalah ritual untuk menambah penampilan, kekayaan, jabatan dan lainnya. Dan arisan kali ini menurut si pengundang yang disampaikan kepada R adalah arisan untuk ke 16 kalinya, itu artinya arisan ini sudah berjalan selama 16 tahun, karena acara tersebut dilaksanakannya 1 tahun sekali.

Maraknya berita tersebut dikalangan umum akhirnya diketahui juga oleh pihak kepolisian, yang mana terkait berita tersebut pihak kepolisian pun telah menyelidiki kebenaran kasus tersebut, bahkan si pembuat informasi tersebut pun sudah dipanggil oleh pihak berwajib.(Hera)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Hera Author