Ancamain Italia Untuk Maskapai Yang Masih Bandel Abaikan Virus Corona
Pesawat dinilai menjadi salah satu tempat rawan penularan virus Corona. Italia pun tegas meminta agar maskapai turut mencegah penularan COVID-19.
Berbagai negara tengah berupaya untuk memutus rantai penularan COVID-19. Salah satu tempat yang rawan akan penyebaran virus Corona adalah di pesawat.
Italia cukup berhasil meredam kasus virus Corona setelah sempat mengalami lonjakan tinggi beberapa bulan lalu. Negeri Pizza itu tak ingin ada klaster baru penularan COVID-19, sehingga menerapkan kebijakan yang ketat.
Dikutip dari Euro News, Otoritas Penerbangan Sipil Italia (ENAC) mengancam akan menangguhkan izin maskapai Ryanair untuk terbang ke negara itu karena tak memenuhi aturan keselamatan COVID-19. ENAC mengatakan bahwa Ryanair secara sistematis tidak mematuhi peraturan nasional untuk mengurangi risiko penularan virus Corona saat terbang dari dan ke bandara Italia.
“Tidak hanya kewajiban menjaga jarak antarpenumpang yang tak diperhatikan, namun kondisi yang memungkinkan pengurangan jarak tidak dipenuhi oleh maskapai itu,” kata perwakilan ENAC.
Jika Ryan Air berniat terus melakukan penerbangan maka hanya diizinkan untuk menerbangkan penumpang dengan kuota setengah dari kapasitas atau lebih buruknya menangguhkan semua aktivitas transportasi udara bandara nasional. Andai masih bandel, Ryanair bisa terbang namun harus mengubah semua rute penumpang yang sudah memiliki tiket.
Sementara itu, Ryanair menolak tuduhan ENAC.Mereka bersikukuh telah menerapkan protokol kesehatan terbang di new normal.
“Ryanair sepenuhnya mematuhi langkah-langkah yang ditetapkan oleh pemerintah Italia,” tulis sebuah pernyataan dari maskapai Ryanair.
Pelanggan kami dapat percaya bahwa kami melakukan segala cara untuk mengurangi interaksi di pesawat kami dan di bandara untuk melindungi kesehatan penumpang saat menerbangkan Ryanair,” tambahnya.
Menurut pernyataan, Ryanair mendorong penumpang untuk melakukan check-in online. Selain itu, prosedur boarding khusus telah diberlakukan untuk menghindari pengumpulan penumpang yang tak perlu, baik di gerbang maupun dalam pesawat.
Untuk bisa menerbangkan pesawat dengan kapasitas penuh dari dan ke Italia, maskapai harus bisa memastikan bahwa jarak sosial diterapkan, baik sebelum maupun sesudah lepas landas. Penerapan itu juga dilakukan selama naik dan pindah bis antar jemput. Staf dan penumpang maskapai itu juga diharuskan mengenakan masker selama penerbangan dan menggantinya setiap empat jam.