Aktivis Anti Perang Rusia Dihukum 27 Penjara Atas Tewasnya Blogger Terkenal
ST. PETERSBURG - Darya Trepova, seorang aktivis anti-perang Rusia dijatuhi hukuman penjara 27 tahun oleh sebuah pengadilan di negara tersebut pada Kamis, 25 Januari 2024 terkait aktivitas terorisme yang menewaskan seorang blogger pendukung pemerintah Putin tahun lalu.
Menurut Kantor Berita TASS, hukuman penjara 27 tahun bagi Darya merupakan hukuman penjara terlama yang diberikan kepada seorang terdakwa perempuan dalam sejarah pengadilan Rusia.
Selain hukuman penjara, Darya juga diganjar hukuman denda sebesar 600 ribu rubel. Ia akan menjalani masa hukumannya di penjara dengan keamanan menengah dan harus menjalani dua tahun masa percobaan usai menyelesaikan hukuman penjaranya.
Hukuman ini lebih berat dari tuntutan jaksa yang meminta hukuman penjara 28 tahun, denda 800 ribu rubel dan agar Darya mengahiskan hukuman badannya di penjara dengan keamanan maksimum.
Dalam amar putusan para hakim yang dipimpin Hakim Ketua Timur Zhidkov menyebutkan bahwa Darya terbukti bersalah atas semua tuduhan yang dituding terhadapnya yaitu melakukan sebuah serangan teror yang terorganisir, memiliki bahan peledak ilegal dan telah menggunakan dokumen-dokumen ilegal guna menutupi kejahatan lain.
Pada 2 April 2023, Darya memberikan hadiah berupa miniatur patung kepada koresponden militer Vladen Tatarsky atau yang nama sebenarnya adalah Maxim Fomin di sebuah kafe di tengah kota St. Petersburg.
Beberapa menit kemudian patung itu meledak dan menewaskan Vladen dan melukai 52 orang lainnya.
Menurut Darya, hadiah miniatur patung itu ia peroleh dari orang-orang yang berkomunikasi dengannya dan tinggal di Ukraina. Mereka meminta Darya menyerahkan hadiah yang katanya berisi alat perekam kepada Vladen.
Darya, 26 tahun, dalam persidangan mengaku telah melakukan komunikasi dengan beberapa orang Ukraina sebelum kejadian tersebut. Di persidangan Darya mengungkapkan penyesalan bahwa karena ide melawan kebijakan Kremlin untuk memerangi Ukraina telah membuatnya bersikap naif dan bekerjasama dengan pihak asing yang mengakitkan ledakan yang menewaskan blogger pendukung pemerintah Rusia.
Terkait dengan Darya, pengadilan di Rusia juga menjatuhkan hukuman penjara satu tahun dan sembilan bulan kepada seorang laki-laki bernama Dmitry Kasintsev yang terbukti bersalah menyembunyikan Perempuan 26 tahun itu setelah ledakan yang menewaskan blogger Vladen dan melukai 52 orang lainnya. (***)